ROSYIDA MARFUAH
120741421188
PENDIDIKAN IPS
OFF A
Indahnya
Berbagi Bersama
Idul
Adha adalah salah satu hari raya orang islam, kalau idul fitri identik dengan
puasa ramadhan atau puasa satu bulan penuh, dan saat hari rayanya
bermaaf-maafan ke rumah saudara, tetangga, dan idul fitri juga identik dengan
kue lebaran dan baju baru. Tetapi kalau idul adha identik dengan sapi, unta, dan
kambing. Maksudnya menyembelih hewan kurban, itulah sebabnya idul adha biasanya
juga disebut dengan idul kurban. Karena rata-rata orang Indonesia beragama
muslim, maka tak heran saat hari raya seperti idul adha dan idul fitri, sangat
semarak dimeriahkan di Indonesia.
Idul
adha biasanya diawali dengan puasa arafah, yaitu puasa satu hari sebelum hari
raya idul adha, lalu maghrib setelah berbuka puasa, semua umat muslim
mengumandangkan takbir. Biasanya takbir dikumandagkan hingga pukul sebelas
malam, dan saat jam tiga dini hari baru dimulai lagi. Lalu saat adzan subuh
berhenti sejenak hingga sholat subuh dilaksanakan, lalu dilanjutkan hingga
sholat idul adha tiba. Bedanya takbiran idul fitri dan idul adha, saat idul
fitri takbiran idul fitri, takbirannya lebih meriah, kalau di kampung saya
biasanya saat takbiran idul fitri anak-anak kecil di masjid sebelah rumah saya,
biasanya keliling kampung dengan membawa obor, dan juga banyak anak muda dengan
mengendarai mobil pick-up dengan peralatan seadanya mereka takbiran berkeliling
kampung. Walaupun takbiran idul adha tidak semeriah saat idul fitri, tetap saja
umat muslim senang
1
mendengarnya. Sebelum sholat
idul adha disunahkan tidak makan dan minum, beda dengan idul fitri, kalau
sebelum sholat idul fitri disunahkan makan dan minum sebelum sholat idul fitri.
Setelah selesai sholat idul adha disinilah puncak acara idul adha yaitu
menyembelih hewan kurban, tetapi orang-orang biasanya tidak langsung
menyembelih hewan kurban, mereka biasanya pulang terlebih dahulu, sarapan,
ganti baju untuk menyembelih hewan kurban, dan menyiapkan pisau untuk
menyembelih hewan, mengiris daging dan menguliti. Sekitar pukul setengah
delapan atau jam delapan, para warga muslim yang merayakan idul adha sudah
berkumpul di tempat penyembelihan hewan kurban.
Jenis
hewan kurban yang disunahkan Nabi Muhammad yaitu sapi, unta, kerbau, dan
kambing. Tetapi kebanyakan masyarakat Indonesia menyembelih hewan kurban
kambing dan sapi, karena unta di Indonesia selain sulit didapatkan juga mahal
harganya. Sedangkan kerbau, banyak masyarakat Indonesia khususnya Jawa, tidak
terbiasa makan daging kerbau. Dalam proses penyembelihhannya karena kambing
ukuran hewannya tidak terlalu besar, maka tidak terlalu sulit untuk
menyembelihnya, hanya butuh tenaga sekitar tiga orang laki-laki untuk
menyembelihnya, Beda dengan sapi, karena ukuran sapi adalah ukuran jumbo atau
besar, maka butuh tenaga ekstra atau mungkin butuh tenaga sekitar sebelas orang
laki-laki untuk menyembelihnya, bukan hanya itu kaki sapi bagian belakang dan
kepala sapi, juga harus ada yang memegangi, supaya saat sapi memberontak untuk
disembelih ada yang memegangi. Setelah itu kedua kaki sapi bagian belakang
ditarik, hingga sapi membentuk posisi tidur, bukan hal yang mudah membuat sapi
hingga posisi tidur, setelah itu badan sapi, kaki sapi, harus dinaiki supaya
sapi tidak menendang orang yang akan menyembelih, sebelum disembelih terkadang
ada orang yang menutup mata sapi dengan daun pisang. Mengapa?, karena mungkin
sapi merasa tersakiti atau merasa
2
Teraniaya. Saat kita
menyembelih hewan apapun baik kurban maupun bukan, harus mengucapkan bismillah
terlebih dahulu. Karena menurut ajaran Nabi Muhammad, barang siapa yang
menyembelih hewan kurban tidak diawali dengan ucapan bismillah maka hewan itu
hukumnya haram untuk di makan. Dan pisau untuk menyembelih harus tajam, kalau
pisau yang kita gunakan untuk menyembelih tidak tajam, maka sama saja kita
menganiaya hewan itu.
Unta, unta termasuk hewan paling penurut saat akan
disembelih, seolah-olah unta mengerti kalau akan disembelih, dan unta hewan
yang paling rela atau ikhlas untuk
disembelih, konon katanya saat unta akan disembelih dia menurut atau
tidak memberontak saat dibawa ke tempat persembelihan dan untuk menidurkan unta
tidak perlu dinaiki sebelas orang untuk menidurkannya, unta langsung menidurkan
dirinya sendiri dan siap untuk disembelih.
Beda dengan sapi, terkadang saat sapi akan disembelih,
harus ada korban terlebih dahulu, misalnya kaki orang yang memegangi kaki sapi
bagian belakang terkena tendangan sapi yang memberontak yang tidak mau
disembelih dan orang yang terkena tendangan sapi kesakitan hingga kakinya
memar. Itulah sedikit kisah pahit, saat menyembelih hewan kurban, tetapi
setelah sapi disembelih semua orang dari kalangan bapak-bapak dan para pemuda
menguliti hewan kurban, untuk sapi butuh tenaga ekstra untuk mengulitinya dan
juga butuh tenaga yang lebih untuk mencuci “jeroan” atau bagian hati, usus,
limpa, atau bisa disebut bagian hewan selain daging, ada jeroan sapi yang
besar, yang dalamnya berisi kotoran sapi dan harus dicuci dulu di sungai,
setelah dicuci baru bisa dibersihkan dan digoreng menghasilkan makanan yang
namanya babat. Mungkin, kalau orang luar negeri hanya mengambil bagian daging
saja dari hewan. Tetapi kalau orang
3
Indonesia jeroan pun juga
dijual dan dikonsumsi. Sedangkan ibu-ibu yaitu kebagian mengiris daging dan
memasak. Ada yang membuat krengsengan, sate, gule, atau apapun sesuai selera. Setelah
semua hewan terpotong dan daging sudah terbagi dalam ukuran yang kecil. Tinggal
saatnya pembagian daging, daging dibagi per anggota keluarga ditaruh di sebuah
kresek dan setiap kresek dinamai satu per satu perwakilan dari salah satu
anggota keluarga. Selain dibagi untuk jamaah dalam suatu masjid, juga diberikan
kepada tetangga sebelah baik yang minta maupun yang tidak, mereka diberi sama
rata dan sama rasa, biasanya diberi tuju ons. Untuk menghindari pencurangan
atau biar adil, biasanya orang yang akan mengambil daging diberi kupon terlebih
dahulu, dan kupon ditukar dengan daging saat pengambilan daging. Karena Tuhan
memerintahkan kita untuk memperbaiki hubungan sosial kita, dan hubungan kita
dengan Tuhan saat idul adha. Saat idul adha kita bersedekah dengan cara
patungan untuk menyembelih hewan kurban atau kita bersedeqah satu hewan kurban
untuk idul adha. Itu berarti kita sudah merelakan atau mengikhlaskan uang kita
harta kita untuk bersedeqah di idul adha. Bukan daging dan darah yang diminta
Tuhan, bukan daging dan darah yang harus kita berikan pada Tuhan, tapi ketaqwaan kita karena sudah mau
bersedeqahlah yang diterima oleh tuhan. Dengan adanya kita bersedeqah saat idul
adha berarti kita sudah mengurangi sifat materialistik kita dengan kita mau
bersedeqah. Dan Tuhan juga memerintahkan kita untuk memperbaiki hubungan dengan
sesama saat idul adha dengan kita memberi daging pada tetangga kita, pada sanak
saudara kita baik yang minta maupun yang tidak. Karena kita hidup di dunia ini
pasti butuh sosialisasi dengan orang lain tidak mungkin bisa hidup sendiri.
Untuk itulah saat idul adha seperti ini, kita gunakan dengan sebaik-baiknya,
kita gunakan berbagi bersama dengan sesama. Kapan lagi kita bisa berbagi daging
dengan tetangga kita dengan saudara kita kalau tidak saat idul adha.
4
Saat hubungan kita dan hubungan
sosial kita sudah menjadi semakin lebih baik, maka hati kita akan merasa tenang
dan bahagia, dengan amal baik yang telah kita kerjakan, setidaknya kita sudah
mencicil amalan untuk bekal kita di akhirat kelak.
Tentu bukan hal mudah untuk bisa mencapai semua itu, kita
bisa sadaqah hewan kurban atau kita bisa patungan untuk membeli hewan kurban.
Tentunya butuh waktu yang lama untuk mewujudkan semua itu, kita harus
pandai-pandai menyisihkan uang untuk kurban, ditengah kebutuhan kita yang
sangat banyak. Mungkin kalau orang hanya menuruti egonya saja, tidak bisa
bersadaqah hewan kurban, walaupun toh sebenarnya dia orang kaya, tetapi
walaupun dia orang miskin kalau dia memang niat dan bersungguh-sungguh untuk
bersadaqah hewan kurban, maka dia akan bisa melaksanakannya.
Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari perayaan idul
adha, jangan pernah berfikiran, kalau orang yang bersedeqah untuk idul adha
untuk membeli atau patungan hewan kurban paling banyak. Maka nanti saat
pembagian daging akan mendapatkan bagian daging paling banyak, jangan pernah
berfikiran seperti itu, jangan mengharapkan balasan di dunia. Sadarlah kalau
pembalasan tentang semua amal baik atau amal buruk kita, semuanya akan dibalas
oleh Allah. Saat kita berbuat baik, selalu berharaplah balasan dari Allah,
karena sesungguhnya balasan dari Allah itu lebih besar dan barokah. Jika kita
bersedeqah hewan kurban hanya supaya mendapatkan daging yang banyak, untuk apa
kita berfikiran seperti itu. Kalau kita ingin daging yang banyak, kita tidak perlu
susah-susah bersedeqah hewan kurban, cukup kita membeli daging di pasar.
Semoga setelah perayaan idul adha ini, menambah ketaqwaan
kita pada Tuhan, dan menambah kerajinan kita dalam ibadah pada Tuhan
5
Komentar
Posting Komentar