"Beli saja rumah saya, rumah saya kamarnya banyak, harganya termasuk murah hanya 350juta. Saya kasihan dengan anak saya, setiap bulannya harus membayar cicilan rumah sebanyak 6 juta. Lima tahun pertama, membayar cicilan sebanyak 2juta, tiba-tiba sekarang sudah naik menjadi 6 juta. Anak dan menantu saya, sudah sama-sama bekerja, sumber penghasilannya ada dua, tetapi untuk bayar cicilan rumah 6juta, belum listrik, makan, dan kebutuhan lain. Sedangkan gaji, tidak selalu naik setiap tahun." Keluhan tersebut adalah salah satu keluhan masyarakat Indonesia, diluar sana masih banyak keluhan masyarakat Indonesia terkait perekonomian. Ditambah lagi dengan adanya peraturan kenaikan pajak, membuat masyarakat belajar untuk lebih bijaksana dalam membelanjakan uangnya. Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia menjadi salah satu penyebab ketidaksejahteraan perekonomian Indonesia. Catatan badan pusat statistik pada Agustus 2024 jumlah pengangguran sebanyak 7,47 juta orang. Mulai dari perm...
Saya yang saat ini menyandang status sebagai orangtua, sepertinya harus cepat beradaptasi saat membangun rumah tangga. Khususnya dalam hal finansial, Alhamdulillah setelah 5tahun menikah, hal baik yang aku syukuri jadi orangtua zaman sekarang. Banyak sekali kursus tentang bagaimana mengatur keuangan, menambah income, atau mengajarkan literasi keuangan ke anak-anak. Satu poin yang aku terapkan dari awal nikah sampai sekarang. Ternyata sangat bisa menghemat budget rumah tangga. Yaitu menormalisasi beli barang bekas. Hampir 80% isi rumah kontrakanku dibeli dari tangan kedua. Mulai dari hal-hal kecil seperti baju anak, mainan anak, perlengkapan bayi, almari, kompor, rice cooker, mesin cuci, kulkas, sepeda, dan tv. Karena saya dan pasangan adalah tim mendang-mending untuk urusan belanja. Selagi masih bagus kondisinya, normal aja beli barang bekas. Target saya dan pasangan selanjutnya yaitu, bisa beli mobil bekas. Jangan salah teman-teman, beli mobil bekas ini banyak sekali manfaatnya dan ga...
Anak adalah anugerah, buah cinta kedua orangtua. Ungkapan tersebut, bukanlah sesuatu hal yang berlebihan. Saya dan suami sebelum anak-anak lahir, sudah mempersiapkan segala sesuatu hal yang dibutuhkan anak. Ketika masih hamil, juga berupaya dari fisik dan mental, supaya janin dan ibu sehat semua. Puncaknya, ketika anak lahir, ada lebih banyak hal lagi yang harus dikerjakan oleh saya dan suami. Baik itu tentang kesehatan, nutrisi, kegiatan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan kognitif, emosi dan kesehatan mentalnya. Termasuk mencatat berat dan tinggi badan anak setiap bulan, yang tidak boleh lupa juga yaitu memastikan kesehatan gigi anak. Mengapa menjaga kesehatan gigi anak, merupakan salah satu agenda rutin orangtua dalam proses menemani tumbuh kembang anak-anak. Kesehatan gigi anak-anak adalah, gerbang awal untuk kesehatan dan tumbuh kembang mereka, kesehatan gigi juga berpengaruh terhadap kecerdasan, kemampuan kognitif, motorik kasar dan halus anak-anak. Sebuah kebiasaan merawat ...
Komentar
Posting Komentar